Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah melakukan kunjungan kerja (kunker)
ke Desa Cisimeut, sebuah desa terpencil di Kecamatan Leuwidimar,
Kabupaten Lebak, Rabu (28/9). Sebelumnya ia juga berkunjung ke Kecamatan
Rangkasbitung.
Menuju Cisimeut harus melalui perjalanan sejauh 38 kilometer dari
pusat kota Rangkasbitung melalui Cimarga. Medan jalan berliku-liku naik
dan turun selama menelusuri daerah pegunungan. Di beberapa bagian
perjalanan harus diperlambat karena sedang dilakukan perbaikan.
Dalam kunjungan tersebut, selain mendengarkan suara harapan rakyat ia
juga melihat secara langsung ke lapangan menyangkut berbagai kondisi
yang ada di dua kecamatan itu. “Ibu ingin melihat secara langsung
bagaimana hasil kerja selama lima tahun masa kepemimpinan,” kata Ratu
Atut di hadapan ratusan masyarakat Cisimeut.
Di samping itu, Ratu Atut juga mendengarkan secara langsung dari
masyarakat tentang berbagai kendala dan permasalahan yang dihadapi.
“Ibu ingin mendengarkan langsung apa dan bagaimana harapan masyarakat ke depan,” tambah Ratu Atut.
Di antara berbagai masalah yang dihadapi, salah satunya sarana dan
prasarana belajar yang masih serba terbatas pada sekitar 80 pondok
pesantren yang ada di Leuwidamar.
“Selain itu, kesejahteraan para guru agama maupun guru ngaji juga
perlu mendapat perhatian dari pemerintah,” tambah KH Yohanda, Ketua
Majelis Ulama Indonesia Kecamatan Leuwidamar.
Menurutnya, para guru pesantren maupun guru ngaji memiliki peranan
penting dalam membina dan mendidik anak-anak untuk menjadi insan yang
cerdas dan memiliki akhlaqul karimah yang tinggi. Oleh karena itu, sudah
sepantasnya mereka mendapatkan perhatian yang memadai dari pemerintah
daerah maupun provinsi.
Sementara itu, ketua Kelompok Tani dan Nelayan Andalan (KTNA) Lebak, H
Ooong mengakui betapa besar perhatian Ratu Atut terhadap berbagai
persoalan di bidang pertanian. Itu sebabnya, bukan suatu kebetulan
apabila Banten kini menjadi salah satu daerah lumbung padi nasional dan
Ratu Atut Chosiyah menerima penghargaan dari pemerintah bidang
pertanian.
“Saya mengharapkan kepada Ibu Gubernur agas di masa akan datang dapat
terus menaruh perhatian kepada pembangunan di bidang pertanian,
kesejahteraan petani. Bahkan jika memungkinkan bisa ditingkatkan lebih
baik lagi. Dan kami seluruh anggota KTN se-Kabupaten Lebak siap
meningkatkan produksi pangan,” papar Oong.
Dalam berbagai kesempatan Ratu Atut selalu menyampaikan harapannya
agar tahun ini bisa mencapai surplus produksi beras di Banten, sehingga
meningkatkan ketahanan pangan dan menunjang produksi beras nasional yang
menetapkan target surplus beras lebih tinggi dari tahun sebelumnya.
Saat kunjungan kerja ke Leuwidamar, terlihat hadir masyarakat dari
desa Baduy Luar maupun Baduy Dalam sehingga sempat menjadi pusat
perhatian. Bahkan Gubernur menyampaikan ucapan terima kasih secara
langsung









